Thursday 17 November 2011

BIANGLALA SEUSAI HUJAN

ibu
kutahu engkau ingin mengajukan pertanyaan
tentang kepak sayap yang membawaku terbang
tentang julang langit yang selalu aku impikan
tentang awan hitam yang kerap mengantarku pulang

kutahu, setiap malam engkau merayu Tuhan
tengadah di atas sajadah yang membasah
agar tangan-Nya segera menarikku dalam dekapan
seperti kala kecil, aku memainkan putingmu penuh cinta

ibu,
inilah masa yang tiada suka
detik-detik yang terajut seperti cuka
di antara manusia aku serupa primata
tak berani bersua meski hati berbicara

bila kau merindu,
pandangilah bianglala seusai hujan
ada airmataku yang mengaliri rumah kita
membasuh kakimu lalu bermuara di dadaku

ibu
kutahu engkau ingin mengajukan pertanyaan
dan senyum awan hitam adalah jawaban

malam semakin larut, tidurlah dengan tenang
mungkin esok aku takkan pulang, masih terbang

CILEGON-BANTEN
16-11-2011