Thursday 17 November 2011

~ Gelora Asmara ~

Semilir angin malam ini mencairkan kebekuan rinduku padamu
Karena hadirmu . . . . Meski hanya lewat bayang cahaya langit biru
Namun aku tau kaupun sedang membentangkan sayap sayap getar rindumu padaku
Lewat tarian daun daun pepohonan yang jatuh berguguran di tanganku
Lewat suara suara nyanyian jangkrik yang kudengar merdu di telingaku
Lewat desiran angin semilir yang menghembus halus pada kulit kulit ariku
Ku tau . . . . Kaupun sedang sangat merindukanku duhai kekasih pujaan hatiku

Meski hanya lewat angan dan khayalku yang sendu
Ku dapat melukiskan wajah tampan mu
Dan kaupun dapat menatap sorot mata dan paras wajah ayuku
Akupun dapat merasakan lembutnya rengkuhan jari jemari tanganmu
Meraih, menarik dan merengkuhku dalam peluk dekap hangatnya dadamu
Ku juga dapat merasakan lembutnya kecup mesra bibirmu di dahi dan pipiku
Hingga ku terbawa melesat dalam tarikan gelora rindumu menyatu dalam rinduku

Terbelah rasanya kebekuan rinduku padamu
Mencair, meleleh dan menyebar rasanya gelora hasratmu dalam sekujur tubuhku
Meradang, mengencang dan menegang seluruh otot otot gejolak asmaraku
Memberontak, menanjak dan memuncak rasa cintaku padamu
Hingga akhirnya aku pun pasrah menyerah dalam permainan seni cintamu
Dan itu . . . . . Sungguh membuatku bahagia berada dalam rengkuhan kasihmu
~ Cukup ~