Thursday 17 November 2011

KEMELUT JIWA

Akhirnya masih di sini
tak daya kaki melangkah
antara cinta dan sayang
padamu tetap mendalam
saat musim semi cinta
kasih kita pernah merenda.

Mengapa dunia kejam
tak memberiku ruang
untuk merasa damai
dalam kemelut jiwa
duka tak terbendung
galau tak menghindar
sepi resah kian bertingkah.

Aku ingin lari
mengejar yang tak pasti
hala tuju terhenti
tak tahu kaki terarah
dalam kelam malam aku tergadah
memandang suram bulan
retaknya disapu awan.

Mengapa cepat berlalu
saat indah menjadi duka
kuncup cemburu kembang berbunga
ranting kasih diterjang curiga
dedaun cinta pun lerai
terbakar api gelora
rentunglah tiang mahligai
istana kita punah ranah.