Monday 30 January 2012

Doanya Tak Terkabul

Terdengar suara rintihan,
Begitu pilu dan mengharukan,
Sesosok pohon tua ditaman,
...
Dialah sang penyebar suara,
Air matanya keluar dari sela-sela ranting,
Pohon tua itu hampir tumbang,
Karena batangnya dimakan anai-anai,
Dan sudah lapuk pula,
Daunnya mulai berguguran,
Dan tak mampu tuk berbuah lagi,
Dengan nada lirih,
Dia berdoa pada Tuhan,
Meminta supaya kelak dia berguna setelah mati,
Begitu malang nasibnya,
Alam mulai tak bersahabat lagi,
Angin badai dengan angkuh menghentam,
Disertai hujan lebat yang membasahinya,
Sang pohon tua cuba bertahan,
Dengan sepenuh semangat dan kegigihannya,
Tapi apalah daya,
Dia tak sekuat dulu lagi,
Dia mulai rebah,
Tubuhnya menimpa keindahan taman,
Bukan kerana doanya tak terkabul,
Atau memang itu takdirnya,
Keesokan hari,
Dia dibakar tanpa alasan yang jelas,
Menjadi abu,
Dan dihempaskan angin tanpa tersisa