Tuesday 31 January 2012

senja...

senja...
di lembar lembayungmu tersusun bait bait
datang bersama hati yang berbicara jingga
bersandar pada dinding yang merona
meski tanpa dentingan dawai yang sumbang
namun terciptalah aksara yang bersymponi indah

senja....
nun jauh di sini...negeri di awan
ada sekelumit rasa di ujung rona yang menjingga
yang tlah tertaut pada sebuah hamparan hati
yang kian hari kian berwarna bersama pelangi
memekarkan bunga bunga rindu dalam lubukku..

padamu senja...
tak lelah hati detik demi detik menggantung harapan
di setiap jengkal hamparan lembayung di ujung senja
di lorong lorong bertabur jingga yang menguning
rindu slalu ku tanamkan di segunung kesabaran
sambil mengayun langkah, ku genggam slalu asaku
ku biarkan jejak jejak sebagai penanda
untuk dia telusuri meski dalam gerak diam
yang tiada terbaca..

di ujung senja.. sebelum malam menggulung siang
aku berjanji padamu jingga.. pijakku tak kan berhenti
meski jalan berliku penuh duri tajam merantaskan kaki
setia dan kesabaranku tlah terpadu dalam hatiku
hasratku tlah meluruh penuh perasaan yang smakin menjiwai

senja...
mungkin rasa ini tak seceria warna pelangi
mungkin juga rasa ini tak sehangat sang mentari
takkan pula melebihi senyum indah sang rembulan
namun...
rasa yang ku miliki ini adalah rasa yang tak terbatas rasa
di antara luahan rasa yang tak seindah para pujangga..
yang kan slalu ku taburkan ke sebilik hatinya
hingga tumbuh subur mengakar kuat di jantungnya

senja...di dadamu kan ku bentangkan sajadah hatiku
di hamparan jingga.. aku kan bersujud dan menemuinya
untuk satukan jiwa dan rasa yang tlah tertaut
jiwaku dan jiwanya dalam altar bermahkota jingga

.