rasakan hati
aku hanya berkaca pada diri
ketakutan yang bukan ketakutan
kegelisahan yang bukan kegelisahan
... keparat kataku, berkaca sedemikian lama
hingga ketakutan serupa apa yang menakutiku
dan kegelisahan seakan menggigil, sebelumnya
telah kuajukan serangkaian pertanyaan
hei, kau ingin menyerangku juga
jika ya, percepat asah belatimu
padankan setajam sembilu
bahwa kau akan melukai aku dalam sekedipan mata, maka
aku hanya berkaca pada diri
seteruku yang mengoyakkan masa depan
adalah hatiku jua, bukan kau
atau siapa-siapa
bukan ketakutan apalagi kegelisahan
sementara tiada yang dapat membaca hatiku
sebaiknya aku menyelam bersamamu
di lautan, sungai dan semesta alam
setiap pertentangan adalah perjalanan
takkan usai sampai timbangan yang sebenarnya
Batulicin, 24 Februari 2013
Puisi Hati Bumi 12
Jam 22.47 WIT
rasakan hati
aku hanya berkaca pada diri
ketakutan yang bukan ketakutan
kegelisahan yang bukan kegelisahan
... keparat kataku, berkaca sedemikian lama
hingga ketakutan serupa apa yang menakutiku
dan kegelisahan seakan menggigil, sebelumnya
telah kuajukan serangkaian pertanyaan
hei, kau ingin menyerangku juga
jika ya, percepat asah belatimu
padankan setajam sembilu
bahwa kau akan melukai aku dalam sekedipan mata, maka
aku hanya berkaca pada diri
seteruku yang mengoyakkan masa depan
adalah hatiku jua, bukan kau
atau siapa-siapa
bukan ketakutan apalagi kegelisahan
sementara tiada yang dapat membaca hatiku
sebaiknya aku menyelam bersamamu
di lautan, sungai dan semesta alam
setiap pertentangan adalah perjalanan
takkan usai sampai timbangan yang sebenarnya
Batulicin, 24 Februari 2013
Puisi Hati Bumi 12
Jam 22.47 WIT
aku hanya berkaca pada diri
ketakutan yang bukan ketakutan
kegelisahan yang bukan kegelisahan
... keparat kataku, berkaca sedemikian lama
hingga ketakutan serupa apa yang menakutiku
dan kegelisahan seakan menggigil, sebelumnya
telah kuajukan serangkaian pertanyaan
hei, kau ingin menyerangku juga
jika ya, percepat asah belatimu
padankan setajam sembilu
bahwa kau akan melukai aku dalam sekedipan mata, maka
aku hanya berkaca pada diri
seteruku yang mengoyakkan masa depan
adalah hatiku jua, bukan kau
atau siapa-siapa
bukan ketakutan apalagi kegelisahan
sementara tiada yang dapat membaca hatiku
sebaiknya aku menyelam bersamamu
di lautan, sungai dan semesta alam
setiap pertentangan adalah perjalanan
takkan usai sampai timbangan yang sebenarnya
Batulicin, 24 Februari 2013
Puisi Hati Bumi 12
Jam 22.47 WIT