Orang Orang Beranda
Di luar anehnya cerah
Lampu terang tumbuh redup
... Napas pertama bayi, sekarat tepat di langkah kaki
Mengambang melewati bukti kemungkinan
Jika ketika hanyalah adalah
untuk mencari seorang raja dari niat semata
Dan sajak semalam segera ku nyalakan
hingga detak di dadaku berguguran
Menghaturkan sebuah pesan agar kau menghitung
Jerit yang tak lelah menjaga isi pemakaman
Yang masih tak ingin bersepakat
pada setiap peristiwa, yang mengunjunginya
sedemikian haru
Ketika ada jarak
yang tak menyebutkan sejengkal dari genangan
Dari perempuan yang tidak berdatang bulan
Tertinggal hening di lantai
Gila dengan sisa-sisa nasi di mulutnya
Memindahkan lughat ke dalam bahasa
Memindahkan murad ke dalam maksud
Membuka yang tertutup
Menambah catatan sebagai peringatan
Mengeluarkan ayat agar maklumat
Wajahku kini, adalah wajah langit pucat
yang menyusun tubuhnya sendiri di depan mataku
Ketika daun Antarium semakin menua oleh tanya
Meminta doa sekiranya
SAdjin
Orang Orang Beranda
Di luar anehnya cerah
Lampu terang tumbuh redup
... Napas pertama bayi, sekarat tepat di langkah kaki
Mengambang melewati bukti kemungkinan
Jika ketika hanyalah adalah
untuk mencari seorang raja dari niat semata
Dan sajak semalam segera ku nyalakan
hingga detak di dadaku berguguran
Menghaturkan sebuah pesan agar kau menghitung
Jerit yang tak lelah menjaga isi pemakaman
Yang masih tak ingin bersepakat
pada setiap peristiwa, yang mengunjunginya
sedemikian haru
Ketika ada jarak
yang tak menyebutkan sejengkal dari genangan
Dari perempuan yang tidak berdatang bulan
Tertinggal hening di lantai
Gila dengan sisa-sisa nasi di mulutnya
Memindahkan lughat ke dalam bahasa
Memindahkan murad ke dalam maksud
Membuka yang tertutup
Menambah catatan sebagai peringatan
Mengeluarkan ayat agar maklumat
Wajahku kini, adalah wajah langit pucat
yang menyusun tubuhnya sendiri di depan mataku
Ketika daun Antarium semakin menua oleh tanya
Meminta doa sekiranya
SAdjin
Di luar anehnya cerah
Lampu terang tumbuh redup
... Napas pertama bayi, sekarat tepat di langkah kaki
Mengambang melewati bukti kemungkinan
Jika ketika hanyalah adalah
untuk mencari seorang raja dari niat semata
Dan sajak semalam segera ku nyalakan
hingga detak di dadaku berguguran
Menghaturkan sebuah pesan agar kau menghitung
Jerit yang tak lelah menjaga isi pemakaman
Yang masih tak ingin bersepakat
pada setiap peristiwa, yang mengunjunginya
sedemikian haru
Ketika ada jarak
yang tak menyebutkan sejengkal dari genangan
Dari perempuan yang tidak berdatang bulan
Tertinggal hening di lantai
Gila dengan sisa-sisa nasi di mulutnya
Memindahkan lughat ke dalam bahasa
Memindahkan murad ke dalam maksud
Membuka yang tertutup
Menambah catatan sebagai peringatan
Mengeluarkan ayat agar maklumat
Wajahku kini, adalah wajah langit pucat
yang menyusun tubuhnya sendiri di depan mataku
Ketika daun Antarium semakin menua oleh tanya
Meminta doa sekiranya
SAdjin