Monday 5 December 2011

~ B I L A H A T I ~

Bila keyakinan datang bersama cintanya,
maka rentangkanlah ruang jiwa,
Sesungguhnya apa yang ada tiada tiada kita punya,
bahkan Jasad ataupun jiwa yang menemani dalam berkelana,
Dari sebelum Cahaya sampai mengerti aturan yang ada.

Bersedih diri bila hati merasa kaku,
saat penerang redup iringi langkahku,
Sedang pembawa Cahaya telah melangkah di depanku kian Jauh,
aku kebingungan tentukan arah tujuan,
Semoga dengan kalamMu semua akan dapat kuredam.

Demi Dzat yang nyawaku ditangan'Nya,
sugguh muslihat ini beragam Rupa,
ia datang nyanyikan lagu usang,
membuat luka yang dalam kian meradang,
Sedang kerinduan menuntut tuk sampai ditujuan.

Dengan Nama Allah yang Maha Kasih Maha Sayang,
Tak pantas aku meminta karena debu yang ada,
tiada akan bersih Tanpa Engkau basuh dengan Air RahmatMu,
tetapi aku malu,aku mengaku Rindu
meskipun betapa aku tlah abaikan IsyaratMu,
Wahai Allah Dzat penguasa tujuh alam,
kepasrahanku adalah ketiada berdayaan,
membayangkan Siksamu adalah duka yang dalam,
meski hanya membayangkan.

Adalah waktu yang kini masih tersisa,
maka Izinkanlah aku berdo'a lalu meminta,
Untuk Engkau sisakan waktu yang berjalan,
agar aku tenggelam dalam Perenungan,
karena perenungan adalah daya untuk aku berjalan,
Menuju ArahMu,searah saja,hanya Arah saja,-