Thursday 22 December 2011

Sepotong Senja Untuk Pacarku

senja ini ada darah mengalir
dari pinggir kota kita
merayap cepat menggenangi semua pelosok kota
semua merah, berdarah
kanak-kanak bermandi darah dengan ceria
remaja melihat darah dengan tawa
lelaki tua minum darah dengan gembira
sang ibu menyedut darah dengan gula

aku termangu dengan putihku yang terakhir
merasa aneh di tengah lautan darah merah, getir

ada darah mengalir senja ini
hanya sesaat
sebelum bulan purnama pun menjadi merah
aku membasuh putihku yang terakhir dengan darah
dan tertawa

kerana aku tiada lagi beda