Aku tetap saja menyapa keruh,
menyibak-nyibak belukar,mencari bias,
Melewati rimbunan sekat,
Bertanya....masih adakah warna,
kala waktu tak lagi menyapa,
Nurani.......masih tetap menemani mimpi,
untuk berharap kelopak mata,cepat terpejam,
Tetapi pagi terlebih dulu menyapa,
tak perduli lelah terdiam berharap,
Setelah embun menabur kilau,lambaian tunas,
menetapkan janji,agar mentari hadir lebih awal
dari gerimis hari ini.
Bantu aku,elus resahku.....
Singkirkan gelisah...........
Buang segenap hampa di jiwa,
Biar langkah tak lagi terhenti di baris pesona.
Aku tetap saja menyapa keruh,
menyibak-nyibak belukar,mencari bias,
Melewati rimbunan sekat,
Bertanya....masih adakah warna,
menyibak-nyibak belukar,mencari bias,
Melewati rimbunan sekat,
Bertanya....masih adakah warna,
kala waktu tak lagi menyapa,
Nurani.......masih tetap menemani mimpi,
Nurani.......masih tetap menemani mimpi,
untuk berharap kelopak mata,cepat terpejam,
Tetapi pagi terlebih dulu menyapa,
Tetapi pagi terlebih dulu menyapa,
tak perduli lelah terdiam berharap,
Setelah embun menabur kilau,lambaian tunas,
Setelah embun menabur kilau,lambaian tunas,
menetapkan janji,agar mentari hadir lebih awal
dari gerimis hari ini.
Bantu aku,elus resahku.....
Singkirkan gelisah...........
Buang segenap hampa di jiwa,
Biar langkah tak lagi terhenti di baris pesona.
Bantu aku,elus resahku.....
Singkirkan gelisah...........
Buang segenap hampa di jiwa,
Biar langkah tak lagi terhenti di baris pesona.