Menatap Matamu..
Setelah puas kaumemendam
rindu dendam
hingga ke hujung malam
... kaumembuka hijab rindumu
di kala rembulan tersipu malu
sembunyi senyuman di balik kerudung awan
menaungi gemalai langkahmu
Bulan tak henti bersenandung
saat jemariku memahat namamu
bintang hembuskan rindu dari kejauhan
saat mataku meneliti parasmu
ingin kutatap wajah di balik kerudung biru
pada satu bayang malamku
pada lembaran rinduku
Namunku kian tegar menatap matamu
memandang liku terjal di hadapanmu
dan aku semakin terpana
hingga sorot matamu
berlarian menghindar pandangan mataku
saat mata ini kembali terbuka pada dinihari
wajahmu masih menghiasi hariku
~amran azahari~
Menatap Matamu..
Setelah puas kaumemendam
rindu dendam
hingga ke hujung malam
... kaumembuka hijab rindumu
di kala rembulan tersipu malu
sembunyi senyuman di balik kerudung awan
menaungi gemalai langkahmu
Bulan tak henti bersenandung
saat jemariku memahat namamu
bintang hembuskan rindu dari kejauhan
saat mataku meneliti parasmu
ingin kutatap wajah di balik kerudung biru
pada satu bayang malamku
pada lembaran rinduku
Namunku kian tegar menatap matamu
memandang liku terjal di hadapanmu
dan aku semakin terpana
hingga sorot matamu
berlarian menghindar pandangan mataku
saat mata ini kembali terbuka pada dinihari
wajahmu masih menghiasi hariku
~amran azahari~
Setelah puas kaumemendam
rindu dendam
hingga ke hujung malam
... kaumembuka hijab rindumu
di kala rembulan tersipu malu
sembunyi senyuman di balik kerudung awan
menaungi gemalai langkahmu
Bulan tak henti bersenandung
saat jemariku memahat namamu
bintang hembuskan rindu dari kejauhan
saat mataku meneliti parasmu
ingin kutatap wajah di balik kerudung biru
pada satu bayang malamku
pada lembaran rinduku
Namunku kian tegar menatap matamu
memandang liku terjal di hadapanmu
dan aku semakin terpana
hingga sorot matamu
berlarian menghindar pandangan mataku
saat mata ini kembali terbuka pada dinihari
wajahmu masih menghiasi hariku
~amran azahari~