Thursday 27 October 2011

-Duhai batari!

-Duhai batari! Yang resah, yang gelisah, kini melunglai
-Melihat kanstof yang berselir, dibalik senyummu yang berdawai

-Pujian ini bukan rekayasa, ataupun seputik yasmin yang sedang menebarkan wangi
-Aku resah dan gelisah

-Duhai batari! Biarkan sedikit saja, kanstof itu terbuai angin
-Aku yang resah dan gelisah, yang tak kunjung temui senyuman itu

-Batari, batari, batari, dan batari!
-Dikau laksana oliva yang enggan tersentuh

-Sewindu rinduku, tempat kini kumengadu
-Menunggu pintu sang batari sedikit bermadu
-Sekalipun kalimat aksa mencekik telingaku

-Tidak kumeragu, walau menunggu
-Batari, bertengkolokan kanstof berwarna putih, mungkin juga biru
-Aku merindu, sa’at kalis-mu membunuh resah dan gelisahku.