Wednesday 1 February 2012

AKHIR SANG MUSYAFIR

Debaran ombak samudera air mata di dalam jiwa
mengiring gemulai pemikiran dalam tulisan
tentang kesan dari batin yang terdalam
masa yang beredar tiada henti berujar
berputar direlung hati yang mati karena cemar
menebar aroma rasa yang makmur
namun tiada tenggelam,..kharam
seperti desir yang kandas
kejernihan jiwa sesak tuk bernafas
di khilaf panji insani
bukan menggenggam tetapi meremas
titik titik itu menunggu tuk di sentuh
ahh,.. lingkar dunia cenderung memfitnah
hilanglah satu dan satu,..
tiada utuh sembilan puluh sembilanku
tersurut langkah sejengkal demi sejengkal
dan yang tertinggal adalah sesal dan sesal
lalu pelan dan pelan darah mengental
di akhir kedipan mata nafas tersengal
bersama segal;a dusta yang kan tertinggal
dijalan panjang akan terjegal,-