Tuesday 26 February 2013

Asin, Seperti Airmata


Asin, Seperti Airmata

aku jadi sungai saja, kanda
mengalir indah di pinggir bendang
melepas rindu pada harum lumpur petani
... berkolek sampan nelayan, kecipak sayap angsaangsa berenang
landak dan singa singgah teguk aku tanpa ragu

aku jadi sungai saja, kanda
kirimkan surat pada guruh. suruh ia memecah mendung
aku akan membelah bumi, meredam lukaluka penghuni
hanyutkan bebunga perkabungan, bangkaibangkai prahara
bila hujan turun, katakan pada rinainya;
aku ke laut menghakis tebing
mengikis bebatuan berlumut
aku ingin asin
seperti airmata.

2013

** cinta pertama berbuah derita **


‎** cinta pertama berbuah derita **

sudah tak mungkin lagi dirimu menjadi milikku
hari hari sunyi kembali menemani
pedih dan kecewa menyelimuti
... cahaya asmara redup kembali

kau hancurkan harapan
tiada mungkin kita bersama
pelaminanmu bagai belati
menusuk dan merobek hati

tak ku sangka begini akhirnya
ku kira berakhir bahagia
ternyata pahit yang ku rasa
cinta pertamaku berbuah derita

sampai hati kau melupakan janji
manis kata kau lumuri noda
sehidup semati rupanya palsu belaka
ku menangis bukan karena luka
kau bersedih karena kau permainkan cinta

Karya : Ilman lukas Penyair kota tangerang 26 februari 2013

Pesona Rindu.


Pesona Rindu.

Engkaukah itu
berdiri di dalam kabus tepu
tangan melambai menggamitku
... mengetuk pintu,

... atmaku.

Engkaukah itu
semakin menghilang dari mataku
berlari di dalam kabus kelabu
meninggalkan seribu belenggu,

... rohku.

Engkaukah itu
atau sekadar maya berilusi palsu
berkabut di hatiku
pesona,

... kerinduanku padamu.

ss/spl/pm ... 27/02/2013.

Ya Allah


Ya Alloh Yang Maha Bijaksana,
Sekarang aku udah memilikinya meski belum sepenuhnya...
dan aku bersyukur atas nikmat yg Kau berikan untukku,
Penuhkan lah dia menjadi milik ku ya Alloh...
Dan jagalah hati dan raganya, saat aku tak mampu menjaganya...
... Aamiin...

~ Ade Muhriani

Kehilangan


Kehilangan

Sebelum mantari naik sepenggalah
kita pernah bermain buih sabun
di taman berteman angin
... melakar warna-warna pelangi
ada yang pecah sebelum bebas di udara
dan yang pecah di mukamu
kita gelak bersama
kerana ada yang lucu di situ.

Sebenarnya
kita bagaikan buih-buih sabun
semahunya melayang ke udara
menggapai cita
dengan kemilau berbagai warna
tak sempat mencipta variasi angan
buihpun pecah merenik air
rimbisnya tak mampu mendakap tanah
tinggallah wanginya memesrai alam
dan kita terasa sesuatu kehilangan.

Embi Estar - 27 Februari 2013
Kehilangan

Sebelum mantari naik sepenggalah
kita pernah bermain buih sabun
di taman berteman angin
melakar warna-warna pelangi
ada yang pecah sebelum bebas di udara
dan yang pecah di mukamu
kita gelak bersama
kerana ada yang lucu di situ.

Sebenarnya
kita bagaikan buih-buih sabun
semahunya melayang ke udara
menggapai cita
dengan kemilau berbagai warna
tak sempat mencipta variasi angan
buihpun pecah merenik air
rimbisnya tak mampu mendakap tanah
tinggallah wanginya memesrai alam
dan kita terasa sesuatu kehilangan.

Embi Estar - 27 Februari 2013

" Seribu Sesal "


‎" Seribu Sesal "

~ Tidak terhitung
seribu sesal yang terhimpun
di kamar perasaan
... terkurung dalam sebak membuak
tidak terluah
dalam kesendirian yang parah.~

~ Rusie ~
26.02.13
" Seribu Sesal "

~ Tidak terhitung
seribu sesal yang terhimpun
di kamar perasaan
terkurung dalam sebak membuak
tidak terluah
dalam kesendirian yang parah.~

~ Rusie ~
26.02.13
Prince Nebula sejuta sesal
yang baru kuhitung
belum berlayar ke sudut tanjung
kerna saat rinduku deras mendayung,
kasihku terus membumbung
menjadi cinta yg agung..

" Jangan Datangi Aku "


‎" Jangan Datangi Aku "

~ Jangan datangi aku
yang sedang berperang
dengan dua bayangan
... masih tidak terasing
dalam keasingan
wujudnya wujud aku
hilangnya hilang aku
dan engkau tidak pernah tau
tentang rasaku yang di paku
terkurung bisu.~

~ Rusie ~
26.02.13
See More
Tisna Barbatully melihat menatap memandang
mengartikan semua terkiaskan
dipandang mata bagai bermakna
satu jalan satunya bayang-bayang
.
Prince Nebula aku akan datangimu
bersama wanginya kuntum-kuntum rindu
meletakkan kasih di suak rambutmu
walau,
pada keasingan engkau & aku

tetap tertancap rumpun
di perdu jantung
 

CAI GE


CAI GE

Wanita pengumpul tanaman obat itu
walau baru kutemu
serasa lama menetap di jantungku
... mengukir sebaris senyum malu
takala melintas di hujung mataku

Wanita pengumpul tanaman obat itu
Sehari tidak jumpa
Serasa tiga musim gugur lamanya
ia mengutip keping-keping rindu
dari lembut kelopak bunga seakan baldu
meramas masuk ke periuk qalbu
bersama sehiris pilu

Wanita pengumpul tanaman obat itu
kucari di kebun angsana merah & biru
kalau-kalau meluntai kakinya ke kolam waktu
menabur kasih beribu-ribu
pada cintaNya yang cuma Satu

PRINCE NEBULA
CAI GE

Wanita pengumpul tanaman obat itu
walau baru kutemu
serasa lama menetap di jantungku
mengukir sebaris senyum malu
takala melintas di hujung mataku

Wanita pengumpul tanaman obat itu 
Sehari tidak jumpa
Serasa tiga musim gugur lamanya
ia mengutip keping-keping rindu
dari lembut kelopak bunga seakan baldu
meramas masuk ke periuk qalbu
bersama sehiris pilu

Wanita pengumpul tanaman obat itu
kucari di kebun angsana merah & biru
kalau-kalau meluntai kakinya ke kolam waktu
menabur kasih beribu-ribu
pada cintaNya yang cuma Satu


PRINCE NEBULA

ANDAI ENGKAU TAHU


ANDAI ENGKAU TAHU

 Ketika ku menatap rembulan
sesungguhnya yang nampak adalah bayang wajahmu sayang
disaat malam mengharap datangnya pagi
sesungguhnya dakutelah mengharap wajahmu berseri
... dan sebelum mimpi-mimpi menjelma
sesungguhnya pesonamu telah ada
begitulah harapan cinta
padamu duhai Jelita.
ANDAI ENGKAU TAHU
Ketika ku menatap rembulan
sesungguhnya yang nampak adalah bayang wajahmu sayang
disaat malam mengharap datangnya pagi
sesungguhnya dakutelah mengharap wajahmu berseri
dan sebelum mimpi-mimpi menjelma
sesungguhnya pesonamu telah ada
begitulah harapan cinta
padamu duhai Jelita,..

~~Takah-takah Impian~~


‎~~Takah-takah Impian~~

Takah-takah impian didaki
mengejar indah pelangi
kadang jatuh
... terluka tapi tak berdarah,
namun pedih menggigit rasa.

Kini, telah kugapai puncak impian
moga daku tak tersungkur
di puncak harapan,
langkah juga tak tersadung
kala meredah lorong gelita
moga dalam kelam malam
akan disinari rembulan
moga juga kerdip kejora
menambahkan sinar

Pun begitu,
masih kuharap mencapai awan
namun tangan tak terjangkau
cukuplah berdiri di sini,
mendongak impian
moga ada jalan bahagia,
di hujung harapan...

>>Suara rasa di hujung hati...
Liza Isma,
26022013/Selasa_10:05pm

RENUNGAN


RENUNGAN

Duhai Zdat Yang Maha Memaksa
seberapa bermakna diri memberi pada dunia
engkau ciptakan waktu Terbilah-bilah ruang masa
... membentangkan semesta dengan begitu luasnya
engkau ciptakan jutaan kejadian dalam kejapan mata
sedang daku hanya termangu dalam ketidak tahuan nan nyata.

Duhai Zdat Yang Maha Berkuasa
bilakah akan ada artinya disini daku terlunta lunta
mencari arah semenjak dalam keadaan gulita
sampai terang menjalani kehidupan nyata
engkau pertanggungkanku pada kedua orang tua
seperti daku kelak akan diamanati hal yang sama
terus berjalan bagai barisan tentara.

Duhai Zdat Yang Maha Menatap
dibilah mana Engkau tempatkanku tuk terbaring tetap
beriring salam abadi ataukah kan meratap
adakah sekedar singgah ataukah menetap
diruang terang ataukah kamar gelap
karena lelap pada ujian nikmat dunia nan sekejap
sedang terlupa tobat dalam harap
sampai nafas terkuras mengap-mengap.

Duhai Zdat Yang Maha Memberi
entah bagaimana diri akan memelihara diri
tertegun antara janji dan nafsu duniawi
mungkinkah daku kan mampu bersuci
untuk membuka pintu jalan kembali?
betapa nestafaku tak tahan uji
sebelum masanya tiba telah kutangisi
bagaimana dihadapMu gentarnya diri.
RENUNGAN

Duhai Zdat Yang Maha Memaksa
seberapa bermakna diri memberi pada dunia
engkau ciptakan waktu Terbilah-bilah ruang masa
membentangkan semesta dengan begitu luasnya
engkau ciptakan jutaan kejadian dalam kejapan mata
sedang daku hanya termangu dalam ketidak tahuan nan nyata.

Duhai Zdat Yang Maha Berkuasa
bilakah akan ada artinya disini daku terlunta lunta
mencari arah semenjak dalam keadaan gulita
sampai terang menjalani kehidupan nyata
engkau pertanggungkanku pada kedua orang tua
seperti daku kelak akan diamanati hal yang sama
terus berjalan bagai barisan tentara.

Duhai Zdat Yang Maha Menatap
dibilah mana Engkau tempatkanku tuk terbaring tetap
beriring salam abadi ataukah kan meratap
adakah sekedar singgah ataukah menetap
diruang terang ataukah kamar gelap
karena lelap pada ujian nikmat dunia nan sekejap
sedang terlupa tobat dalam harap
sampai nafas terkuras mengap-mengap.

Duhai Zdat Yang Maha Memberi
entah bagaimana diri akan memelihara diri
tertegun antara janji dan nafsu duniawi
mungkinkah daku kan mampu bersuci
untuk membuka pintu jalan kembali?
betapa nestafaku tak tahan uji
sebelum masanya tiba telah kutangisi
bagaimana dihadapMu gentarnya diri.

YANG TERASING

Andaipun sulit engkau fahami hidup
mestikah pelita nuranimu turut pula redup?
akankah tak rela bila jantung hatimu berdegup
... diluasnya masa sempatku belumlah surup
sampai udara yang kuhirup akan tertutup

Duhai bunda akankah nanda bersalah?
belumlah nanda didunia berbuat ulah
seakan dosa telah kubuat berolah-olah
Tak panjang waktu hadirku membuatmu gerah
sampai kasih sayang padaku hendak kau jarah
mohonlah jawab jangan sekedar marah.

Jika kau tak sayang kenapa daku kau buang
akankah berulang hatimu tak lapang?
sampai kekhilafan bagai terpampang
dan berbuat dzolim begitu gampang
engkau manusia ataukah binatang?
perlakukanku begitu garang.
bukah seharusnya daku kau sayang.

Belum saatnya kakiku menjejak tanah
tiada kau ajarkanku satupun arah
tiada teranggapkah daku amanah?
desir darahku pun belumlah merah
sampai kau tega terganti nanah
kan kupersaksikanmu diruang hasanah
jika kau tak bersegera tobat berbenah.
YANG TERASING

Andaipun sulit engkau fahami hidup
mestikah pelita nuranimu turut pula redup?
akankah tak rela bila jantung hatimu berdegup
diluasnya masa sempatku belumlah surup
sampai udara yang kuhirup akan tertutup

Duhai bunda akankah nanda bersalah?
belumlah nanda didunia berbuat ulah
seakan dosa telah kubuat berolah-olah
Tak panjang waktu hadirku membuatmu gerah
sampai kasih sayang padaku hendak kau jarah
mohonlah jawab jangan sekedar marah. 

Jika kau tak sayang kenapa daku kau buang
akankah berulang hatimu tak lapang?
sampai kekhilafan bagai terpampang
dan berbuat dzolim begitu gampang
engkau manusia ataukah binatang?
perlakukanku begitu garang. 
bukah seharusnya daku kau sayang. 

Belum saatnya kakiku menjejak tanah 
tiada kau ajarkanku satupun arah
tiada teranggapkah daku amanah?
desir darahku pun belumlah merah 
sampai kau tega terganti nanah 
kan kupersaksikanmu diruang hasanah
jika kau tak bersegera tobat berbenah,..

Di bangku hati.


Di bangku hati.

Kembali lagi di bangku ini
berlainan suasana berlainan kisah direnungi
mencari kekuatan diri
... mengharap sedikit ketenangan kembali
melenyapkan
barah yang berkurap,

... melingkari sunyi.

Namun sunyi ego sekali
mendakap tidak merelakan pergi
tidak mahu berkompromi
barah yang tadi seakan mahu pergi
dipanggil kembali
dirayu,

... agar terus berkucupan sepi.

Ahh! ... kesunyian,
semakin membarah di bangku hati.

ss/spl/pm ... 26/02/2013.

rindu bicara.


rindu bicara.

rintik-rintik nan jernih
jatuh meresap ke lantai bumi
rindu bicara
... hingga saatnya
kita tak bertanya lagi
tentang segala rahsia nanti
sebagaimana kautahu jawabnya
dalam mimpi yang mengembun dini hari
suatu ketika
di mana kekosongan meraja
ketika tetap tinggal hampa
tiada tanya lagi
tiada..
sebagaimana kautahu jawabnya

-->ibnuamar<---

Dingin


Dingin..........hujan tetap saja membiarkan tubuh merasakan,gigil,nya kemurungan,
Membiarkan tetesan demi tetesan membasahi kulit pembungkus tulang,
Dan langkah yang tadinya begitu lincah menyusuri jalan,kini terhenti tak bisa mengulang.
Hujan........sampai berapa lama lagi tangismu kau hentikan,atau sengaja kau biarkan bumi terendam,
Sedangkan dahan-dahan sudah begitu lelah mengibas-ngibaskan air. Yang kau jatuhkan.
Hentikan................biarkanlah sejuk menata kelam,
Dan renungan ku tertata di keheningan malam,menjadi sebuah harapan dalam kenyataan.

~Gersang Bicara~


 ~Gersang Bicara~

Di sini lengang
... berteman sunyi
sepi membaluti
beku bertali kaku

Angin kontang hembus
embun garing kering

Daun kata tinggal ranting
renta dikudap masa
pohon ucap direjeng senyap
kudunglah kicau
aku…mati bicara

...saat membilang butir hujan sendirian.
Assalamualaikum..salam mesra semua..

~Gersang Bicara~

Di sini lengang
berteman sunyi
sepi membaluti
beku bertali kaku

Angin kontang hembus
embun garing kering

Daun kata tinggal ranting
renta dikudap masa
pohon ucap direjeng senyap
kudunglah kicau
aku…mati bicara

...saat membilang butir hujan sendirian.

~ Gerimis Rindu Mengundang Kasih ~


‎~ Gerimis Rindu Mengundang Kasih ~

Dalam tebaran hamparan kasih
menyingkap memori rindu
yang berkumandang di pelupuk
... cinta beralun rintihan bergema
nyanyian pilu

gemersik bayu menghembus
rindu tatkala senandung cinta
asyiknya mendakap nuansa
dalam panji kasih terpatri
di jiwa

dalam renjisan syahdu rindu
terpanggil sejenak di jendela
kasih memyelubungi aksara
tenunan cinta bersemi
bergemang sanubari

tinta cinta tercoret indah
menyusup resah gelisah
tika gedung rindu
menyelimuti asa dalam
renda kasih

dalam menongkah arus
lautan cinta berlabuh
di tepian samudera kasih
terdampat di persisiran
rindu mencengkam

berombak rindu dalamnya
di dasar kasih, tersepuk
di pinggiran rindu, lemas
dalam penantian di batas
sepi

tika tabir cinta bertamu
mengundang gerimis rindu
merisik khabar kasih dalam
anyaman pilu terlontar
di lubuk asmara

kiasan dan biasan melakar
sendu, tatkala rindu menjamah
sekujur mimpi menyelinap
dalam kabus kasih membisik
percintaan di hujung hari

rawan dalam gemawan kasih
mengengsot lesu dalam
rindu, meronta di serambi
cinta, akhirnya terbenam
dalam bayangan berkasih

hampanya detak nadi cinta
mengusung rindu dipalu
terbiar di kamar usang
mencari kasih dalam
noktah yang tiada pasti...

'Gerimis Rindu Mengundang Kasih'
...terbelenggu dalam pesona cinta...

26hb Feb 2013 Selasa
5.37pm
SNQ ♥
~ Gerimis Rindu Mengundang Kasih ~

Dalam tebaran hamparan kasih
menyingkap memori rindu
yang berkumandang di pelupuk
cinta beralun rintihan bergema
nyanyian pilu

gemersik bayu menghembus 
rindu tatkala senandung cinta
asyiknya mendakap nuansa
dalam panji kasih terpatri
di jiwa

dalam renjisan syahdu rindu
terpanggil sejenak di jendela
kasih memyelubungi aksara
tenunan cinta bersemi 
bergemang sanubari

tinta cinta tercoret indah
menyusup resah gelisah
tika gedung rindu 
menyelimuti asa dalam
renda kasih

dalam menongkah arus
lautan cinta berlabuh
di tepian samudera kasih
terdampat di persisiran
rindu mencengkam

berombak rindu dalamnya
di dasar kasih, tersepuk
di pinggiran rindu, lemas
dalam penantian di batas
sepi

tika tabir cinta bertamu
mengundang gerimis rindu
merisik khabar kasih dalam
anyaman pilu terlontar
di lubuk asmara

kiasan dan biasan melakar
sendu, tatkala rindu menjamah
sekujur mimpi menyelinap
dalam kabus kasih membisik
percintaan di hujung hari

rawan dalam gemawan kasih
mengengsot lesu dalam
rindu, meronta di serambi
cinta, akhirnya terbenam
dalam bayangan berkasih

hampanya detak nadi cinta
mengusung rindu dipalu
terbiar di kamar usang
mencari kasih dalam
noktah yang tiada pasti...

'Gerimis Rindu Mengundang Kasih'...terbelenggu dalam pesona cinta...

26hb Feb 2013 Selasa 
5.37pm
SNQ ♥

" Menanti Fajar "


‎" Menanti Fajar "

~ Desah redup
menyelubung rasa
menghitung detik hadir dan pergi
... dalam sunyi bersendiri
menanti fajar menyinsing lagi
untuk membuka pintu-pintu cahaya
menuju ke gemilangan tersedia
dan menutup ruang-ruang
serta liku-liku duka yang susah
kerana tekad ini
hanya untuk bertabah.~

~ Rusie ~
26.02.13
" Menanti Fajar "
 
~ Desah redup
 menyelubung rasa
 menghitung detik hadir dan pergi
 dalam sunyi bersendiri
 menanti fajar menyinsing lagi
 untuk membuka pintu-pintu cahaya 
menuju ke gemilangan tersedia
dan menutup ruang-ruang 
serta liku-liku duka yang susah
kerana tekad ini 
hanya untuk bertabah.~
 
~ Rusie ~
 26.02.13

Monday 25 February 2013

sebaris puisi.


sebaris puisi.

sebaris puisi cinta
hilang dalam timbunan huruf-huruf berserakan
lalu kucari dan kukutip satu-satu
... menghimpunnya ke dalam seberkas rindu

tak dapat kutemukan
maksud dari pandangan matamu
namun kutahu ia sememangnya indah
bait puisi tanpa melodi
hanya berselang seli getar nafas dihela

--->ibnuamar<---

YANG DATANG DAN PERGI


YANG DATANG DAN PERGI

Yang datang
menjanjikan mentari terang
tanpa mendung hitam
... dan gerimis mengundang.

Yang pergi
melenyapkan segala kepalsuan
tanpa putihnya awan
dan biru di langit impian

Kita ini bagai pelarian
mengharapkan gemerlapnya bintang
dan sinar di bulan mengambang
namun hijaunya dedaunan
adalah kelayuan
pada tunjang kebenaran.

Sedarlah dari lena yang panjang
hidup yang sementara
biar bercahaya
menerajui persada
dan suburnya kita
menjadi penaung bertumpang teduh.

SRI MAWAR
Kuala Kurau
Perak

Mari Dik


SYAIR KADUK NAIK JUNJUNG.


SYAIR KADUK NAIK JUNJUNG.

 Ramainya cucu datang duduk,
Nenek berpesan perihal kaduk,
Diadun baulu di tangan senduk,
Tekun cucu mendengar tunduk.
...
Alkisah kaduk naiklah junjung,
Merasai diri seperti disanjung,
Konon hebat hidup di tanjung,
Menjalar dari hujung ke hujung.

Cerita nenek banyak tamsilan,
Pokok kaduk hanya tempelan,
Spesies liar menjadi perbualan,
Tarafnya hina disangka bulan.

Tumbuh bebas di atas tanah,
Junjung sireh rebah musnah,
Tegal kaduk punya kerenah,
Lupalah diri asalnya di tanah.

Hidup bersepah tidak dipandang,
Subur segar di hutan dan ladang,
Pabila junjung kaduk terpandang,
Mula memanjat lama bercadang.

Kaduk di junjung mula perasan,
Memanjat tinggi tanpa batasan,
Lupa dirinya menjemput alasan,
Enggan mengaku dirinya picisan.

Inilah berlaku dalam kehidupan,
Perangai buruk menyirna sopan,
Konon baik mendudu ke depan,
Rupanya sombong budi dikapan.

Apabila si kaduk lupa asalnya,
Pamer kuasa menurut katanya,
Sejarah lama amatlah hinanya,
Naik junjung tak ingat dirinya.

Siapa sangka sebelumnya akur,
Jikalau dilihat seperti bersyukur,
Suka mengangguk bagai tekukur,
Sekarang takbur tak kenal cekur.

Setelah berada di junjung tinggi,
Kaduk mulalah bersikap ranggi,
Suka memerintah mengetap gigi,
Junjung patah dirinya yang rugi.

Memang dasarnya tak sedar diri,
Pabila kendiri dah pandai berdiri,
Lupa daratan di tempatnya berlari,
Sifat beginilah yang menjadi duri,

Janganlah ada pemimpin begini,
Di hadapan orang tunjuk berani,
Menjinjing bongkak di sana-sini,
Dulu merempat dah senang kini.

Di mulut nenek berbuih sudah,
Teladan kaduk si cucu meludah,
Kita sendiri mengambil mudah,
Perbuatan begini tidaklah indah.

Di akhir cerita nenek berpesan,
Jadikan budi sebagai perhiasan,
Tamsilan kaduk moga berkesan,
Moleklah pekerti seorang insan.

Beginilah kisah perihal kaduk,
Hidup subur di tepi senduduk,
Naik junjung tidaklah tunduk,
Resam begini jangan diranduk.

Akhirul kalam beginilah syairku,
Bahasaku pincang daku mengaku,
Kendiri tak kisah jikalau tak laku,
Dek puisi lama dibugarnya berlaku.

Ilham rasa,
PAUZI MOHD ISA,
SMJK Choong Hua,
35500 Bidor,Perak DR
25.2.2013, Isnin,
Jam 9.30 malam.

Jantung Untuk Pulang


Jantung Untuk Pulang

Berharap aku bisa berbaring
di sana
Menunjukkan kepadamu bagaimana jantungku bekerja
... Tanpa lelah

Mencari letak
Dimana sungai dan laut, mengambil garam
Hingga sampai di luar napasnya

Sementara kau sudah jauh dari cahaya matahari
dan membuang di batu

Aku terduduk menulis
Hingga kita memiliki beberapa tawa,
beberapa baris sajak

Untuk mendorong bulan pada tinggi
Lalu terbiar meninggal di keheninganmu

Akankah aku menemukan jantung untuk pulang ?

Bila menyanyikan lagu ini
Tidak lebih dari untuk mematahkan wajahku

SAdjin___**sudah cukup, dan aku berhenti menulis.
Jantung Untuk Pulang


Berharap aku bisa berbaring
di sana
Menunjukkan kepadamu bagaimana jantungku bekerja
Tanpa lelah

Mencari letak
Dimana sungai dan laut, mengambil garam
Hingga sampai di luar napasnya

Sementara kau sudah jauh dari cahaya matahari
dan membuang di batu

Aku terduduk menulis
Hingga kita memiliki beberapa tawa,
beberapa baris sajak

Untuk mendorong bulan pada tinggi
Lalu terbiar meninggal di keheninganmu

Akankah aku menemukan jantung untuk pulang ?

Bila menyanyikan lagu ini
Tidak lebih dari untuk mematahkan wajahku


SAdjin___**sudah cukup, dan aku berhenti menulis...

Mencari Kedamaian Di Puing-Puing Malam.


Mencari Kedamaian Di Puing-Puing Malam.

Aku serba tidak tahu
harus kumulai dari mana
aku tidak sepenuhnya mengerti
... dari mana harus kulakukan
bahkan saat rasanya mustahil
rasa takut kehilangan yang tak beralasan

Aku dihadang sunyi saat malam menyapa sepi
cahaya lampu berpendar puing hati berkecamuk
kusingkap tirai malam
susuri jejak makna yang tersimpan
kakiku mulai terpelecok di lembah kata
terdampar lelah di antara puing-puing aksara

Terdengar bisikan dedaunan di kesunyian malam
sujud mengharap di tengah gelapnya menuju cahaya
bingkisan cinta tak terasa sampai menusuk kalbu
menanti rindu berbalik rupa
dalam langkah setapak menuju cinta dan kasih
damai jiwa saatku di pangkuan-Nya

--->ibnuamar<---
Mencari Kedamaian Di Puing-Puing Malam.

Aku serba tidak tahu 
harus kumulai dari mana
aku tidak sepenuhnya mengerti 
dari mana harus kulakukan
bahkan saat rasanya mustahil
rasa takut kehilangan yang tak beralasan

Aku dihadang sunyi saat malam menyapa sepi
cahaya lampu berpendar puing hati berkecamuk 
kusingkap tirai malam
susuri jejak makna yang tersimpan
kakiku mulai terpelecok di lembah kata
terdampar lelah di antara puing-puing aksara

Terdengar bisikan dedaunan di kesunyian malam
sujud mengharap di tengah gelapnya menuju cahaya
bingkisan cinta tak terasa sampai menusuk kalbu
menanti rindu berbalik rupa
dalam langkah setapak menuju cinta dan kasih 
damai jiwa saatku di pangkuan-Nya

--->ibnuamar<---

Kembalikanlah ketenanganku.


Kembalikanlah ketenanganku.

Wahai ombak badailah pantai rinduku
wahai laut hakislah pepasir dukaku
wahai bayu tamparlah kekulit laraku,
... dan kembalikanlah
ketenangan,

... aku.

Aku perlukan ketenanganku itu.

ss/spl/pm ... 18/02/2013.

IRADAT CINTAKU


IRADAT CINTAKU

Kuresapi semua rasa yang ada
biar menyatu dalam tubuhku
untuk kubangunkan harapan cinta
... yang telah kuhimpunkan
dari musim ke musim
walau resah dalam menanti
kerana telah kupaterikan janji
di dada awan, di dada langit dan di hatimu
cinta ini hanya untuk kamu.

Biar jalan-jalan sukar kutempuhi
keluhan tidak kubiarkan bermain di bibir
akan kugalas penantian ini
tak akan kurelakan ketewasan bersorak-sorai
kerana aku pasti
iradatku mampu membawaku
ke tempat di mana cinta kita akan bersatu.

Qalam Bertinta
15022013
2159pm
IRADAT CINTAKU

Kuresapi semua rasa yang ada
biar menyatu dalam tubuhku
untuk kubangunkan harapan cinta
yang telah kuhimpunkan
dari musim ke musim
walau resah dalam menanti
kerana telah kupaterikan janji
di dada awan, di dada langit dan di hatimu
cinta ini hanya untuk kamu.

Biar jalan-jalan sukar kutempuhi
keluhan tidak kubiarkan bermain di bibir
akan kugalas penantian ini
tak akan kurelakan ketewasan bersorak-sorai
kerana aku pasti
iradatku mampu membawaku
ke tempat di mana cinta kita akan bersatu.

Qalam Bertinta
15022013
2159pm

~KELAM~


‎~KELAM~

Senja membawa ke malam
sinaran rembulan kelihatan suram
langit pula kelihatan kelam,
... si pungguk setia menanti bulan,
ada rindu yang tertahan
ada sebak menahan pilu
teresak jua di dalam sendu
tersiksa jiwa menanggung rindu...

~Titipan rasa di hujung jari...
Za Tintamaya,
25022013/Isnin.

AKU TAK AKAN MENANGIS LAGI


AKU TAK AKAN MENANGIS LAGI

Pernah kutangisi sebuah perpisahan
tika impian kubangunkan
setinggi langit harapan
... memasang angan untuk bersama
meneroka waktu dan masa
juga mengolah cerita tentang kita
untuk kita penuhi
setiap helaian kitab cinta
yang kita jilidkan bersama kasih dan sayang
namun semuanya rebah
bersama leraian janjimu yang termungkir
lalu melontarkan aku ke laut duka
tenggelam ke dasar sengsara
dan cinta pun menjadi sandiwara nestapa.

Kini kudayung perahuku sendirian
biarpun sesekali sebak kurasa
namun aku harus kembali ke alam nyata
untuk semula menjadi aku
agar dapat kupadamkan
semua ingatan tentangmu
walau terpaksa kubohongi diri sendiri.

Pun akan kucuba
untuk tidak menangis lagi!... .

Qalam Bertinta
25022013
1925pm
AKU TAK AKAN MENANGIS LAGI

Pernah kutangisi sebuah perpisahan
tika impian kubangunkan
setinggi langit harapan
memasang angan untuk bersama
meneroka waktu dan masa
juga mengolah cerita tentang kita
untuk kita penuhi
setiap helaian kitab cinta
yang kita jilidkan bersama kasih dan sayang
namun semuanya rebah
bersama leraian janjimu yang termungkir
lalu melontarkan aku ke laut duka
tenggelam ke dasar sengsara
dan cinta pun menjadi sandiwara nestapa.

Kini kudayung perahuku sendirian
biarpun sesekali sebak kurasa
namun aku harus kembali ke alam nyata
untuk semula menjadi aku
agar dapat kupadamkan 
semua ingatan tentangmu
walau terpaksa kubohongi diri sendiri.

Pun akan kucuba
untuk tidak menangis lagi!... .

Qalam Bertinta
25022013
1925pm

Sekeping Pilu


Sekeping Pilu

sebentuk puisi koyak di pelipis
menyeberangkan hanyir
menitiskan butir kerikil
... di dada

sebentuk sunyi membusuk
menggarami pelupuk
mengalirkan asin di pipi
mengkristal di tepian

tiada kata dapat dilafazkan
selain sekeping pilu.

februari, 2013

" Sendu Di Hati "


‎" Sendu Di Hati "

~ Kuratap sendu di hati
yang menghiris sisa-sisa naluri
berbaki kenang di petak-petak jiwa
... tersusun bilangan luka
dan tundukku bukan bisu
cuma memendam perit
yang kau tinggalkan
sebagai lukisan kenangan
tertulis rindu, cinta dan hampa
bertintakan darah luka.~

~ Rusie ~
25.02.13
" Sendu Di Hati "

 ~ Kuratap sendu di hati
 yang menghiris sisa-sisa naluri
 berbaki kenang di petak-petak jiwa
 tersusun bilangan luka
 dan tundukku bukan bisu
 cuma memendam perit
 yang kau tinggalkan 
sebagai lukisan kenangan
 tertulis rindu, cinta dan hampa 
bertintakan darah luka.~

 ~ Rusie ~
 25.02.13

Jika Matahari Keluar Hari Ini


Jika Matahari Keluar Hari Ini
Request dari Sekar Wangi

Hari ini di baris
adalah di mana aku menghabiskan malam terakhir
...
Aku ingin angin dan pikiran terbuka
Aku ingin berenang di laut
Ingin mengambil waktuku untuk aku pergi

Dan siapa bilang, bahwa jika matahari keluar hari ini ?

Mungkin kita harus bertanya
Apa yang telah membawa kita sejauh ini
dan akan membuatnya berakhir

Kau mengatakan melompat dan aku menanyakan
seberapa tinggi
Ketika pikiranku tidak bisa tidak mengetahui
apa rasanya terbang

Kita sudah terlalu jauh dari cahaya matahari

Jangan melihat aku jika kau sedang mencari kesempurnaan
Jangan lihat aku, jika hanya akan mengecewakanmu

Aku berusaha keras untuk mengikuti
Tetapi tidak menangkap setengah dari apa yang salah,
yang telah merubahmu menjadi seseorang untuk siapa

Tetapi aku tahu saat kau tiba di rumah
Kau akan mendapatkan celanamu berubah,
dari siapa menunjuk jari pada siapa

Di mana semua yang kau dengar adalah suara air
Subur sebagai angin pada pohon


SAdjin
Jika Matahari Keluar Hari Ini
Request dari Sekar Wangi

Hari ini di baris
adalah di mana aku menghabiskan malam terakhir

Aku ingin angin dan pikiran terbuka
Aku ingin berenang di laut
Ingin mengambil waktuku untuk aku pergi

Dan siapa bilang, bahwa jika matahari keluar hari ini ?

Mungkin kita harus bertanya
Apa yang telah membawa kita sejauh ini
dan akan membuatnya berakhir

Kau mengatakan melompat dan aku menanyakan
seberapa tinggi
Ketika pikiranku tidak bisa tidak mengetahui
apa rasanya terbang

Kita sudah terlalu jauh dari cahaya matahari

Jangan melihat aku jika kau sedang mencari kesempurnaan
Jangan lihat aku, jika hanya akan mengecewakanmu

Aku berusaha keras untuk mengikuti
Tetapi tidak menangkap setengah dari apa yang salah,
yang telah merubahmu menjadi seseorang untuk siapa

Tetapi aku tahu saat kau tiba di rumah
Kau akan mendapatkan celanamu berubah,
dari siapa menunjuk jari pada siapa

Di mana semua yang kau dengar adalah suara air
Subur sebagai angin pada pohon 

 
SAdjin

Jika Matahari Keluar Hari Ini


Jika Matahari Keluar Hari Ini
Request dari Sekar Wangi

Hari ini di baris
adalah di mana aku menghabiskan malam terakhir
...
Aku ingin angin dan pikiran terbuka
Aku ingin berenang di laut
Ingin mengambil waktuku untuk aku pergi

Dan siapa bilang, bahwa jika matahari keluar hari ini ?

Mungkin kita harus bertanya
Apa yang telah membawa kita sejauh ini
dan akan membuatnya berakhir

Kau mengatakan melompat dan aku menanyakan
seberapa tinggi
Ketika pikiranku tidak bisa tidak mengetahui
apa rasanya terbang

Kita sudah terlalu jauh dari cahaya matahari

Jangan melihat aku jika kau sedang mencari kesempurnaan
Jangan lihat aku, jika hanya akan mengecewakanmu

Aku berusaha keras untuk mengikuti
Tetapi tidak menangkap setengah dari apa yang salah,
yang telah merubahmu menjadi seseorang untuk siapa

Tetapi aku tahu saat kau tiba di rumah
Kau akan mendapatkan celanamu berubah,
dari siapa menunjuk jari pada siapa

Di mana semua yang kau dengar adalah suara air
Subur sebagai angin pada pohon


SAdjin
Jika Matahari Keluar Hari Ini
Request dari Sekar Wangi

Hari ini di baris
adalah di mana aku menghabiskan malam terakhir

Aku ingin angin dan pikiran terbuka
Aku ingin berenang di laut
Ingin mengambil waktuku untuk aku pergi

Dan siapa bilang, bahwa jika matahari keluar hari ini ?

Mungkin kita harus bertanya
Apa yang telah membawa kita sejauh ini
dan akan membuatnya berakhir

Kau mengatakan melompat dan aku menanyakan
seberapa tinggi
Ketika pikiranku tidak bisa tidak mengetahui
apa rasanya terbang

Kita sudah terlalu jauh dari cahaya matahari

Jangan melihat aku jika kau sedang mencari kesempurnaan
Jangan lihat aku, jika hanya akan mengecewakanmu

Aku berusaha keras untuk mengikuti
Tetapi tidak menangkap setengah dari apa yang salah,
yang telah merubahmu menjadi seseorang untuk siapa

Tetapi aku tahu saat kau tiba di rumah
Kau akan mendapatkan celanamu berubah,
dari siapa menunjuk jari pada siapa

Di mana semua yang kau dengar adalah suara air
Subur sebagai angin pada pohon 

 
SAdjin