Kemudian Hujan
Pohon-pohon diam menatapku
Dan tepi sungai bernyanyi
di perairan maret
Sedikit lebih di sisiku, ada dingin di depan
Dua burung rusak
Melalui ketakutan lama
memendam
Hantu cinta, yang jatuh seperti lagu di telinga
Tidak pergi tidak peduli hari-hari
Membakarnya menjadi api
Namun tidak satupun ada dari kelanjutan, ciuman
lama yang belum terpecahkan
Pikiranku
seperti tempat tidur yang belum di rapikan
Di tinggal sendirian
Di jendela dan pintu
Hujan
kemudian hujan
Di sini untuk meninggal
Meletakkan tutup pada semua kebisingan
SAdjin
Kemudian Hujan
Pohon-pohon diam menatapku
Dan tepi sungai bernyanyi
di perairan maret
Sedikit lebih di sisiku, ada dingin di depan
Dua burung rusak
Melalui ketakutan lama
memendam
Hantu cinta, yang jatuh seperti lagu di telinga
Tidak pergi tidak peduli hari-hari
Membakarnya menjadi api
Namun tidak satupun ada dari kelanjutan, ciuman
lama yang belum terpecahkan
Pikiranku
seperti tempat tidur yang belum di rapikan
Di tinggal sendirian
Di jendela dan pintu
Hujan
kemudian hujan
Di sini untuk meninggal
Meletakkan tutup pada semua kebisingan
SAdjin
Pohon-pohon diam menatapku
Dan tepi sungai bernyanyi
di perairan maret
Sedikit lebih di sisiku, ada dingin di depan
Dua burung rusak
Melalui ketakutan lama
memendam
Hantu cinta, yang jatuh seperti lagu di telinga
Tidak pergi tidak peduli hari-hari
Membakarnya menjadi api
Namun tidak satupun ada dari kelanjutan, ciuman
lama yang belum terpecahkan
Pikiranku
seperti tempat tidur yang belum di rapikan
Di tinggal sendirian
Di jendela dan pintu
Hujan
kemudian hujan
Di sini untuk meninggal
Meletakkan tutup pada semua kebisingan
SAdjin