Sunday 11 December 2011

Resah Gelisah

oleh Helin Supentoel pada 4 Desember 2011 jam 4:36

Sehangat senja membenamkan sebilah tawa

Dinding-dinding semakin sunyi terbenam di ujung muara

Jua burung-burung meringkuk pada jejak kaki kecilnya

Saat kaki-kaki hujan menari di udara

Lesatkan malam perjumpaan yang sekian lama ternanti

Kau duduk tersipu bertopang dagu

Pandangi kaki-kaki hujan menari di lembar dedaunan

Yang akhirnya terjatuh lenyapkan jejak perjalanan usang



Kaki-kaki hujan pun lekas mereda menenun musim

Tinggal engkau saja yang enggan beranjak pergi

Memungut resah gelisah di balik dekaban awan

Bukankah telah ku siratkan semenjak lelah menapaki malam

Lantas mengapa bayang masih bertimang nada

Apakah gundah menghangatkan hatimu

Petik saja satu kaki hujan yang tertinggal

Biar kau tenang dalam kecewa

Dan buat saja malam ini cemburu padamu dan bulir hujan

Hingga fajar menitih bulir embun deraikan malam pada kebeningan



Tenanglah,

Kan ku sampaikan gundah kalbumu pada fajar nanti

Biar bibirmu tenang menari lagi di baris gigi

Juga wajah ayumu tak lagi kecut bagai kentut

Nanti kau kan tau

Seberapa hangat mentari meninggalkan senyum sapanya

Saat kau pun semakin menari bawakan opera beranda cinta

Sementara,

Biarkan saja aku menjadi bangku kosong di balik mega


Ngawi, 04 Desember 2011