Saturday 3 December 2011

“Cinta di pematang mata”

Kasih,

Entah berapa kali ribuan kaki menjadi saksi perjumpaan kita

Menenun bulir hujan basahi beranda mata

Menyapu tiap butir debu pelataran waktu

Dan sejuk udara menemani pula usingkan badai rumah cinta

Ketika kau ku dekap

Ku jadikan piama sepenggal perjamuan ini



Dengan mata dan telinga kita semakin mengerti

Bagaimana memenuhi keranjang warna

Lembar segala desah

Mendaki tangga demi tangga kau dan aku

Berharap sampai di puncak perjamuan segala kata



Namun setibanya tengah masa

Tak sempat sampai di sudut cahaya

Perjamuan pilu menitipkan salam padaku kala gerimis petang

Langit seketika menjerit, meronta ketiadaan rasa

Menyatu dalam laju kawah candradimuka

Kau harus berpulang dari dekabanku

Meninggalkan sebilah senyum indah untukku

dan harum hembus nafasmu

masih terasa hingga kali ini



Kasih,

Apalah daya kita

Bila cinta hanya sampai di pematang mata


Ngawi, 18 November 2011