Jelang senja dialtar suci aku bertafakur
jelang senja dialtar suci aku bertafakur
memandangi langit yang merona jingga
indah alam kurangkai dalam syair seindah rasa
yang terus mengalir bagai anak sungai menjadi telaga yang beriak lembut
aku menanti dihamparan rasa yang nyata
akan hasrat yang membuncah dilangit hati
tanpa fatamorgana yang tenggelamkan asa
tanpa dusta yang melambungkan angan
waktu bagai pedang yang setiap waktu bisa membelah
seperti ungkapan kata yang dari lidah tak bertulang
namun aku terus berharap impian akan jadi nyata
Ketika raga terengkuh diantara pesona rindu yang tercipta
mimpipun terajut indah dalam jalinan kasih yang abadi
seindah pelangi yang beraneka warna menghiasi alam semesta
senja menjemput malam riak rasa bagai deburan ombak menghempas karang
senyumpun merekah ketika langit menggoda melihatku berceloteh menyebut namamu
burung burung mengitari seolah tau aku melihat wajahmu ada diantara awan yang berarak pulang
seroncean doa terlantun ketika suara penyeru kemenangan terdengar dari balik rimba belantara
kutitip geloraku kepada malaikat yang datang menyapa
agar kisah kasih selalu bersemi dibawah naungan ridho dan cintaNya
~cha biruku~