Wednesday 9 November 2011

Jelang senja dialtar suci aku bertafakur

jelang senja dialtar suci aku bertafakur
memandangi langit yang merona jingga

indah alam kurangkai dalam syair seindah rasa

yang terus mengalir bagai anak sungai menjadi telaga yang beriak lembut

aku menanti dihamparan rasa yang nyata
akan hasrat yang membuncah dilangit hati

tanpa fatamorgana yang tenggelamkan asa
tanpa dusta yang melambungkan angan

waktu bagai pedang yang setiap waktu bisa membelah

seperti ungkapan kata yang dari lidah tak bertulang

namun aku terus berharap impian akan jadi nyata

Ketika raga terengkuh diantara pesona rindu yang tercipta

mimpipun terajut indah dalam jalinan kasih yang abadi

seindah pelangi yang beraneka warna menghiasi alam semesta

senja menjemput malam riak rasa bagai deburan ombak menghempas karang

senyumpun merekah ketika langit menggoda melihatku berceloteh menyebut namamu

burung burung mengitari seolah tau aku melihat wajahmu ada diantara awan yang berarak pulang

seroncean doa terlantun ketika suara penyeru kemenangan terdengar dari balik rimba belantara

kutitip geloraku kepada malaikat yang datang menyapa

agar kisah kasih selalu bersemi dibawah naungan ridho dan cintaNya

~cha biruku~