Balada Rihan ( 4 )
Aku singgah di café
secangkir cappucino ready to go
aroma hangat nuansa Itali coffee for the feminism, not strong but manis
cinnamon betabur di atas cream
Disajikan in a big cup add some ice
Seorang pelayan menyuguh sekeping kertas;
“Putih, bagai lilin
bibir sensual terlihat manis make myself chillin'
kamu sungguh sempurna, seperti Dewi Aphrodite
semerbak wangimu, merasukku”
Aku menjeling, di meja kanan
seorang lelaki tersenyum mengangguk
jejarinya bergerak laju;
Oh! dia bisu.